Daftar Isi

MOTIVASI HIDUP | BERANI MENEMPUH JALAN LUAR BIASA

JIKA ANDA menghadapi sebuah pilihan untuk melakukan sesuatu, yang satu lazim, sedangkan yang lain luar biasa, sebaiknya Anda memilih yang luar biasa. Spesialisasi selalu memiliki banyak keuntungan. Seorang spesialis tidak menghadapi banyak saingan. Setiap pengusaha selalu ingin menguasai satu bidang sepenuhnya, yakni memonopoli. Seorang wakil perusahaan yang datang kepada pengusaha grosir untuk menawarkan barangnya, hampir selalu mendapat pertanyaan, "Apakah saya dapat menjadi agen tunggalnya?" Biasanya tidak dapat. Begitu pula halnya dengan seorang dokter ahli THT, arsitek, desainer iklan, fotografer, maupun perusahaan penerbangan, tidak akan mendapat ijin monopoli. Namun kenyataannya, mereka juga mendapatkan monopoli. Hal ini diperolehnya dengan cara melakukan sesuatu secara istimewa, atau mencapai satu taraf kecakapan setinggi-tingginya. Siapa saja yang mampu terbaik dalam bidangnya, sesungguhnya ia memegang monopoli di bidangnya. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak menginginkan kedudukan monopoli. Mereka menjalankan usahanya persis seperti yang dilakukan oleh rekan-rekannya dan saingannya.

Jarang sekali seorang pengusaha atau pemilik toko yang mau merintis jalan baru, meninggalkan jalan biasa, memusatkan seluruh minat dan perhatiannya pada satu macam barang, misalnya dengan membuka usahanya hanya dengan toko sepatu bot saja, kaos kaki saja, atau barang lainnya. Hanya satu atau dua kali saja seorang spesialis melakukan pekerjaan lain, kemudian kembali ke bidangnya sendiri yang khusus. Akan tetapi, biasanya dalam waktu sepuluh tahun ia berhasil mengembangkan perusahaannya.

Demikian pula halnya dengan para pemuda yang mencari pekerjaan. Beribu-ribu orang mempelajari akuntansi, korespondensi bisnis, dan mengetik Dengan demikian, mereka tidak dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan beribu-ribu orang tersebut. Akan tetapi, ada juga yang bertindak dengan cara lain, yakni memilih bidang yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya. la tidak menempuh jalan sebagaimana yang dilakukan kebanyakan orang. Hasilnya, ia memperoleh penghasilan yang jauh lebih tinggi sesuai yang diinginkannya. Inilah rumus penting bagi orang-orang yang ingin meraih sukses, yakni memilih pekerjaan yang dianggap sangat sulit dilakukan oleh kebanyakan orang. Hal ini berlaku bagi setiap orang, baik bagi pemilik toko, tukang, pegawai, ataupun yang lainnya. Jika Anda melihat dua jalan di depan Anda, yang satu besar dan mulus, sedangkan jalan yang kedua mendaki, sempit, dan penuh batu karang, maka pilihlah yang kedua. Karena jalan yang pertama itu dilalui oleh orang banyak, sedangkan jalan yang kedua sempit dan tidak dilalui orang banyak Jika Anda harus memilih, dengarlah bisikan dari akal sehat, jangan mendengarkan bisikan nafsu Anda yang suka bermalas-malasan. Jangan hiraukan berbagai kesulitan dan hambatan, tetapi perhatikanlah akhir jalan itu, yaitu cita-cita dan tujuan Anda. Ada dua orang yang menamatkan sekolahnya bersama-sama, yang satu tidak lebih baik daripada yang lain. Kedua orang itu memulai karirnya dari tingkat yang paling rendah. Lama sekali mereka menjadi teman akrab. Tetapi di kemudian hari kedua teman itu berpisah, mereka berada di persimpangan jalan: simpang dua, tiga, empat, dan lima. Cara mereka menghadapi persimpangan jalan itu berbeda-beda. Yang satu tetap seperti biasanya, sedangkan yang lain meninjau jalan lain yang bisa dan harus ditempuhnya. Dua puluh tahun kemudian, teman sekelasnya itu meminta pekerjaan darinya.

Di sebuah sekolah, seorang guru yang mengajarkan matematika berkata, "Anak-anak, ini adalah soal matematika yang mudah." Menurut saya, cara seperti ini merupakan cara yang salah dalam mendidik anak. Sebaiknya perhatian jangan diarahkan kepada pekerjaan yang mudah. Mereka harus disuruh melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit. Saya akan lebih rnenghargai guru tersebut seandainya ia berkata, 'Anak-anak, soal matematika ini adalah soal yang sulit tetapi sangat mengasyikkan. Gunakanlah pikiranmu, soal matematika ini perlu kita kerjakan." Saya selalu menganjurkan kepada anak-anak agar melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit. Saya mengajarkan kepada mereka bahwa melakukan sesuatu yang mudah dan asyik itu hanyalah memboroskan waktu. Pekerjaan yang baik adalah mengerjakan sejumlah soal yang sulit, yang memerlukan jerih payah, dan memeras otak serta keringat.

Jika ada orang yang baru masuk kerja, sangat keliru bila diberitahukan kepadanya bahwa pekerjaannya mudah. Seharusnya ia diberitahu bahwa ia harus menggunakan seluruh perhatian dan pikirannya untuk melakukan pekerjaan itu sebaik-baiknya. Ia tidak boleh menganggap cukup jika ia telah menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Seharusnya ia tahu bahwa di manapun juga, ia harus melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, sehingga pekerjaannya tidak mungkin diperbaiki lagi oleh orang lain.

Ketika berada di persimpangan jalan, terkadang seorang pemuda mendapat nasihat yang baik dari teman dan saudaranya. Tetapi, kadang-kadang ia juga memperoleh nasihat yang keliru. Saya khawatir karena kebanyakan nasihat itu seperti ini, 'Jangan terlalu berani, lebih baik hati-hati, lalui jalan yang lebar, rata, dan aman." Ibu saya menginginkan agar saya memiliki perusahaan rempah-rempah, sedangkan ayah saya menginginkan agar saya menjadi seorang pendeta. Tentunya saya harus tegas dalam menghindarkan diri dari kedua bahaya tersebut. Ini merupakan suatu contoh, kadang-kadang seorang pemuda harus menolak nasihat yang diberikan orang lain kepadanya ketika ia berada di persimpangan jalan. Betapa terkejutnya seorang guru ketika anaknya mengambil keputusan untuk menolak menjadi pegawai negeri seperti dirinya. Akan tetapi di kemudian hari, anak itu menjadi terkenal. Ternyata ia lebih tahu apa yang ia lakukan daripada ayahnya.

Beratus-ratus, bahkan beribu-ribu pemuda setiap tahun melepaskan diri dan pengaruh lingkungannya dan jalan mereka sendiri. Jika mereka menempuh jalan itu dengan rajin dan penuh kesungguhan, mereka tidak akan menyesal. Kita tidak usah mempersoalkan pemuda-pemuda yang lebih suka bermain-main daripada bekerja, yang selama beberapa bulan atau tahun meninggalkan orangtua mereka dan pulang dengan perasaan menyesal, dalam keadaan miskin. Akan tetapi wajah dunia tidak akan seperti ini seandainya tidak ada orang-orang yang memiliki keberanian untuk meninggalkan jalan yang sedang ditempuh, lalu menempuh jalan baru.

Terhadap segala sesuatu yang bersifat baru di dunia ini, harus ada orang yang meninggalkan jalan yang lazim ditempuh, lalu mencoba menempuh jalan baru. Ada banyak cara untuk mencoba menempuh jalan baru itu. Ada yang mungkin menguasai satu bidang saja dalam pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, sehingga ia dinaikkan pangkatnya. Ada pula yang mendirikan perusahaan baru, kemudian mengembangkan dan membesarkannya. Akan tetapi kebanyakan orang tidak memikirkan berbagai kemungkinan yang ada dalam suatu pekerjaan, yang mereka pikirkan hanyalah gaji semata, sehingga seringkali mereka mencari-cari informasi tentang pekerjaan lain yang lebih besar gajinya. Mereka tidak mau memikirkan menempuh jalan ke atas dengan membuka kemungkinan-kemungkinan baru, tetapi maunya melamar ke atas. Jika mereka sudah bekerja setengah tahun, biasanya mereka melamar pekerjaan yang lain.

Setelah seseorang mendapatkan suatu pekerjaan, sesungguhnya ia tengah berada di persimpangan jalan dan berhadapan dengan kondisi: 1) Ia melaksanakan apa saja yang ditugaskan kepadanya sambil mencari pekerjaan lain, atau 2) Ia tetap bekerja di kantor atau perusahaan tersebut sambil mempelajari dan mencari jalan agar dapat menjadi lebih berguna bagi kantor atau perusahannya Di luar kemungkinan teknis, ia selalu dapat menyelidiki: 1) Bagaimana ia dapat melakukan penghematan di perusahaan tersebut: 2) Bagaimana ia dapat meningkatkan kecepatan di perusahaan itu, 3) Bagaimana ia dapat mengadakan perbaikan di perusahaan itu.

Menghemat, meningkatkan kecepatan, dan memperbaiki adalah tiga hal yang dalam keadaan bagaimanapun juga menambah rentabilitas, yakni perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak, yang merupakan tujuan setiap perusahaan dan kebanggaan setiap pemimpin perusahaan. Apakah keuntungan itu akan diberikan kepada para pemegang saham, ataukah dipergunakan untuk membuat perusahaan itu lebih berguna untuk umum, itu merupakan persoalan lain. Hal ini kurang diperhatikan oleh pegawai-pegawai di perusahaan-perusahaan, baik negara maupun swasta. Biasanya mereka mengira tidak akan ada bedanya apakah perusahaannya menghasilkan keuntungan atau hanya menghabiskan biaya saja.

Para pimpinan perusahaan negara maupun swasta berpendapat lain. Jika perusahaannya diberi subsidi oleh pemerintah, mereka akan merasa bangga apabila perusahaannya sewaktu-waktu dapat berdiri sendiri tanpa bantuan. Dan apabila perusahaannya mendapatkan untung, mereka akan meningkatkan keuntungan tersebut, tidak untuk dibagi-bagi, melainkan untuk memperbaiki perusahaan tersebut. Para direktur selalu mempunyai rencana-rencana yang ingin sekali mereka laksanakan, padahal biayanya tidak ada. Mereka menghasilkan uang dan keuntungan. Mudah dimengerti jika seorang direktur lebih suka mengepalai suatu perusahaan besar daripada perusahaan kecil. Apabila ada orang yang lebih mengutamakan kerja dari pada uang yang ada, maka orang itu dianggap luar biasa. Ia berusaha agar orang tersebut tidak meninggalkannya, dan mengusulkan supaya dinaikkan pangkatnya untuk ditambah gajinya.

Penghematan biaya adalah suatu metode yang selalu berguna dan dapat dilaksanakan. Memimpin perusahaan berarti berjuang melawan pemborosan. Pemborosan waktu, uang, dan energi merupakan tanaman liar yang harus dibasmi. Mempercepat berarti menghemat waktu, sedangkan waktu adalah uang. Mengerjakan sesuatu lebih cepat berarti lebih murah. Biaya-biaya umum tetap sama, akan tetapi basil bertambah, dan prestasi meningkat. Mempercepat berarti juga memperbaiki pelayanan. Semakin cepat suatu perusahaan bekerja, semakin senang para pelanggannya. Mempercepat pekerjaan selalu baik dan menguntungkan. Memperbaiki perusahaan adalah suatu hal yang paling sukar. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang perdagangan yang biasanya ditentukan oleh bakat. Setelah seseorang memikirkan peningkatan rentabilitas, ia mulai menginjakkan kakinya di atas jalan menuju kursi pimpinan. Barulah ia tahu apa yang dinamakan 'pengusaha'. Sewaktu masih jadi pegawai, ia berusaha agar lebih berguna bagi perusahan. Dengan demikian, tentunya ia akan lebih cepat dipromosikan.

Dewasa ini, banyak perusahaan yang menyediakan kotak saran ataupun surat untuk menarnpung usul-usul yang ditujukan kepada direksi. Ini suatu langkah yang bagus. Kotak surat tersebut merupakan jalan ke arah kamar direksi. Melalui jalan tersebut, seorang pegawai bisa mendapat perhatian, sehingga tidak ada lagi pegawai yang berkata, "Mereka melupakan saya, sehingga saya tak mempunyai kesempatan untuk maju."

Seorang warga negara Amerika mengadakan perjalanan dengan mengendarai mobil di Meksiko. Pada suatu saat, mobilnya rusak di tengah jalan, kemudian ia berhenti di depan rumah seorang montir. Pengendara mobil tersebut bertanya kepada montir yang sedang berbaring di atas rumput memperbaiki mobil yang rusak apakah ia dapat memperbaiki mobilnya yang rusak. "Ya," jawab montir tersebut. Ia segera bangun dari pembaringannya, kemudian ia memanggil istrinya yang berada di rumah dan bertanya, "Masih ada uang berapa di rumah?" Ternyata masih banyak. Akhirnya montir tersebut berkata kepada pengendara mobil, "Saya bisa memperbaiki mobil itu, tetapi saya tidak mau, karena saya tidak perlu uang." Kelambanan dan tidak tahu mengambil keputusan adalah dua sifat yang mengakibatkan kehancuran yang lebih luas dan hebat daripada kebakaran, banjir, dan bencana-bencana lainnya yang dikumpulkan menjadi satu. Merupakan gejala yang aneh tetapi wajar jika seseorang yang memerlukan sesuatu dan dapat membelinya cenderung menunggu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk membelinya. Apabila keadaan sulit dan tidak mungkin membeli barang-barang yang kita butuhkan, maka kita menggerutu, menangis, dan memaki-maki. Akan tetapi bagaimanakah sikap kita apabila barang itu masih murah? Jika barang tidak ada, kita kebingungan mencari-cari. Akan tetapi pada waktu barang banyak, kita ragu-ragu untuk membelinya. Bukan karena tidak ada uang untuk membelinya, akan tetapi karena segan memasuki toko. Ini adalah suatu kelambanan.

Setiap orang tahu bahwa penghasilannya dapat meningkat jika ia menguasai suatu bidang atau mempelajari beberapa bidang yang lain. Untuk semua bidang, baik bidang teknik, ekonomi, maupun lainnya, ada kursus-kursus tertulis yang baik yang dapat diikuti di rumah. Akan tetapi hanya sedikit sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya. Tidak banyak orang yang berbuat dan bertindak cepat apabila ada sesuatu yang harus dikerjakan. Memang, menangguhkan adalah pekerjaan yang paling mudah, sedangkan bertindak selalu memerlukan energi. Kebanyakan orang terlalu membuang-buang waktu untuk memikirkan dan membicarakan kesulitan-kesulitannya yang sepele. Tipe orang yang demikian itu banyak sekali, dan kesukaran kecil juga banyak. Kesukaran-kesukaran itu sering disebabkan oleh kita yang sering terlalu mudah tersinggung. Kita mudah digelisahkan dan dibingungkan oleh gigitan nyamuk, pesuruh yang lupa menutup pintu, anjing tetangga menyalak terlalu keras, jawaban yang kurang enak dari pegawai, dan beribu persoalan lainnya sering membuat kita marah, gelisah, dan menimbulkan banyak lagi ketegangan-ketegangan dengan orang lain. Dengan demikian kerja kita tidak efisien.

Memang, ada penderitaan yang sangat menyedihkan. Banyak orang yang dalam perang dunia kehilangan kawan dan sanak saudara. Penderitaan yang demikian tidak akan lenyap kesedihannya meskipun dihibur dengan berbagai macam hiburan. Setiap orang harus berusaha menanggung penderitaannya dengan sebaik-baiknya. Di samping itu, banyak orang yang bingung dan gelisah karena tidak mempunyai uang. Kesimpulan apa yang dapat kita tarik dari kenyataan-kenyataan ini? Bahwa kesukaran-kesukaran kita yang kecil-kecil harus kita usir, kemudian memusatkan perhatian kita untuk memperbesar penghasilan kita. Jika dengan pikiran segar kita dapat memusatkan pikiran dan perhatian pada masalah ini, niscaya kita akan melihat berbagai cara untuk menambah penghasilan. Tetapi sekali-kali jangan berpikiran mendapatkan warisan atau lotre. Tidak sedikit orang yang ingin memperbesar penghasilannya mencari-cari jalan dengan slogan yang berbunyi, "Mendapat uang tanpa usaha." Banyak orang yang malas dan tidak jujur, secara terus-menerus berusaha menemukan jalan yang demikian itu. Ini merupakan cara berpikir yang tidak baik. Jika seseorang mendapatkan sesuatu tanpa usaha dan jerih payah, ia termasuk golongan yang rugi karena kemerdekaannya hilang, dan semangat perjuangan serta kemampuan untuk menolong dirinya sendiri lenyap. Uang seberapapun banyaknya tidak dapat menebus kerugian-kerugian ini. Jika sekali atau dua kali orang mendapat uang tanpa usaha, keinginannya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna menjadi berkurang. Ia menjadi orang-orangan, bukan orang sungguhan. Inilah bahaya yang mengancam anak-anak orang kaya. Mereka terbiasa mendapatkan uang tanpa usaha dan jerih payah sedikitpun, sehingga akhirnya mereka tidak mau lagi bekerja memeras otak dan keringat. Tidak ada orang yang lebih membosankan daripada anak-anak orang kaya yang malas, meskipun mungkin ada ada sifat-sifat lainnya yang baik. Ia dikelilingi oleh para penjilat. Jika sekali waktu mereka mendapatkan bencana dalam hidupnya, ia tidak kuasa menghadapinya, sedangkan uangnya telah lenyap. Seorang ayah yang kaya hendaknya menuntut anaknya agar melakukan pekerjaan yang berguna untuk setiap uang yang diterimanya. Uang yang diperoleh sebagai hasil kerja keras dan memeras otak adalah uang berharga. Orang yang mendapat uang dengan cara seperti itu semakin besar harga dirinya, dan semakin efisien. Memperoleh sesuatu tanpa bekerja bisa menjerumuskan banyak orang ke dalam jurang kesengsaraan. Perhatikan apa jadinya dengan orang yang ketika masih kanak-kanak pandai main judi dan mencuri. Seandainya ia diberi pekerjaan, maka ia tidak dapat melakukannya, sebab ia tidak akan tahan bekerja satu hari terus-menerus. Ia telah membelokkan otaknya ke jurusan yang salah. Ia tidak menjadi pandai, tetapi licik. Bagaimanapun pintar dan cerdiknya, namun ia akan terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan, karena lama-kelamaan masyarakat tidak mau dikelabui oleh kelicikannya.

Beberapa tahun yang lalu, seseorang datang kepada saya untuk menceritakan pengalamannya Ia telah mendapatkan pekerjaan yang baik, dan dari tahun ke tahun telah mencapai kemajuan. la merasa puas dan sangat bahagia. Pada suatu hari, datanglah seorang penjual lotre menjual dagangannya ke kantornya. Kebetulan pada hari tersebut teman sekamar kerja yang biasa membeli lotre tidak masuk. Penjual lotre tampak sangat kecewa. Melihat kekecewaannya itu, akhirnya orang yang datang kepada saya membeli beberapa lembar lotre. Setelah kejadian itu, orang yang datang kepada saya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak perlu. Ia menghambur-hamburkan uang hanya untuk bersenang-senang saja. Akibatnya buruk sekali, ia menjadi lupa daratan, kelakuannya menjadi sangat tercela, sehingga ia dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja. Uangnya habis dalam waktu satu tahun. Ia harus mulai dari permulaan, dari tingkat yang lebih rendah dari apa yang telah dicapainya. Hidupnya jadi sengsara. Kondisi ini menjengkelkan hatinya. Apakah kecakapannya merosot? Tidak. Kecakapannya tidak merosot. Yang merosot adalah akhlaknya, akan tetapi pada saat itu ia tidak sadar. Lalu tibalah masa yang penuh kesukaran. Ia membenci semua orang. Tetapi pada suatu saat ia sadar akan kesalahannya, lalu ia berusaha untuk bangun kembali, dan akhirnya pulih seperti dahulu, dan jatuh cinta. Orang yang jatuh cinta adalah orang yang bahagia laksana di surga, ia tidak membutuhkan apa-apa kecuali si dia. Orang yang jatuh cinta menemukan tujuan yang sanggup membangkitkan energi ekstra. Sejak saat itu, ia temukan kembali kebahagiaan- nya.

Di samping terdapat orang yang ingin mendapatkan uang tanpa usaha, ada pula orang-orang yang suka mengkhayal, yang mempunyai gagasan-gagasan liar tentang keuangan. Apapun yang sedang ia lakukan, ia selalu ingin melakukan pekerjaan yang lain. Dan di manapun ia berada, ia selalu ingin pergi ke tempat lain. Di bawah ini ada surat yang ditulis oleh Abraham Lincoln kepada saudara laki-lakinya yang tidak suka bekerja keras dan sering berpindah-pindah pekerjaan. "Manakah yang lebih baik keadaan di Missouri atau di sini? Apakah tanahnya yang lebih baik, ataukah yang lain? Apakah di sana kamu mampu menanam gandum tanpa menggarap tanahnya? Jika kamu mau bekerja dengan sungguh-sungguh, tak ada tempat yang lebih baik daripada tempat di mana engkau sekarang berada. Berlari kesana-kemari tidak akan membawa engkau ke tempat tujuan."

Jika ada toko tempat orang bisa membeli sukses, tentu akan banyak orang yang datang, lalu pergi lagi tanpa membeli. Apa sebabnya? Karena setiap kesuksesan diberi kartu harga. Mereka akan membaca harganya, "Lima tahun belajar dan bekerja keras." Mereka akan menggelengkan kerpalanya sambil berkata, "Tidak bisa, terlalu mahal." Kemudian mereka pergi mengikuti kebanyakan orang. Itulah sebabnya mengapa mereka sangat banyak jumlahnya, sedangkan orang yang pandai memimpin hanya sedikit. Kebanyakan orang yang berkata "Bukankah saya juga mempunyai hak untuk hidup?" akan jatuh di lumpur, dan tidak dapat keluar. Ia tidak mempunyai hak apa-apa, dan tidak boleh menuntut apa-apa di dunia ini. Kita sudah berutang banyak ketika kita dilahirkan. Kita juga berutang banyak kepada orangtua kita dan kepada semua orang besar dalam sejarah yang telah hidup dan berjuang untuk memungkinkan kita hidup di dunia. Hak hidup kita harus kita perjuangkan. Siapa yang ingin menuntut, harus terlebih dahulu memberi. Dan jika ia cerdik, ia akan memberi kepada dunia sesuatu yang betul-betul dibutuhkan, bukan sesuatu yang dikiranya dibutuhkan dunia.

Jika orang membicarakan perdagangan, banyak terdengar harapan: mudah-mudahan keadaan menjadi lebih baik. Memang, terlalu banyak orang yang mengharapkan keadaan yang lebih baik, seolah-olah pernah ada masa di mana roda perdagangan dapat berputar sendiri, atau ada musim-musim keuntungan dan kerugian. Memang benar, ada masa pasang, ada pula masa surut. Ketika masa pasang, perusahaan ikut naik dan mengalami kemajuan. Jika sedang surut, maka terjadilah yang sebaliknya. Akan tetapi bukannya hal ini yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan. Tidak boleh jaman sukar dijadikan alasan untuk membenarkan adanya kegagalan. Apabila perusahaan yang memiliki pimpinan yang kurang baik mengalami masa-masa sulit, maka perusahaan akan lebih cepat gulung tikar. Akan tetapi, baik kondisi pasang maupun surut, tidak akan dapat mengganti pimpinan perusahaan. Pengertian masa baik dan masa buruk harus dipahami dengan tepat. Masa adalah pengaruh-pengaruh dari luar. Pengaruh-pengaruh yang ada dapat berupa pengaruh yang baik, dapat pula sebaliknya. Tetapi perusahaan tidak boleh hanya bergantung kepada pengaruh dari luar, atau pengaruh keadaan. Itu bukan usaha, tetapi judi. Perusahaan yang memiliki susunan yang baik ibarat kapal yang baik ia mampu menghadapi badai dan topan. Apabila cuaca baik, jalannya akan lebih laju daripada ketika cuaca buruk. Akan tetapi, cuacanya baik maupun buruk, kapal itu sampai juga di tempat tujuannya. Seorang pimpinan yang baik akan menyesuaikan perusahaannya dengan keadaan sambil mendorongnya ke depan. Tidak jarang orang dapat menggunakan keadaan yang buruk untuk kemajuan perusahaan. Banyak perusahaan yang tumbuh berkembang di bawah tekanan-tekanan dan berbagai rintangan yang hebat.

Sebagaimana halnya perusahaan, demikian pula naik turunnya karir seseorang. Kadang-kadang Anda menjumpai seorang pemuda yang cukup pandai dan mempunyai sifat-sifat baik, namun ia tidak bisa maju karena keadaan jaman tidak menguntungkannya. Namun, ia tidak boleh menyerah pada keadaan. Pertama, yang harus dipahaminya adalah bahwa tidak ada sesuatu yang mutlak merugikannya atau merintanginya. Mungkin hanya ada satu atau dua saja yang menghalangi atau merintanginya, karena masih ada beratus-ratus ribu keadaan yang lain di dunia ini. Tidak ada orang yang dapat mencapai kesuksesan tanpa mengatasi rintangan-rintangan terlebih dahulu. Tidak ada daerah yang hebat dan liar seperti pegunungan Karakorum, namun ternyata Dr. Philip Visser dapat mengatasinya. Tidak hanya satu kali, tetapi berkali-kali. Apabila kesulitan hanya dipandang saja, seolah-olah ia tidak dapat diatasi. Tetapi pada kenyataannya, ia tidaklah begitu menyeramkan. Milton menulis buku-bukunya ketika ia buta, Beethoven menggubah musik abadinya ketika ia tuli.

Ketika tentara Jerman merasa takut, sudah sepantasnya jika serangan tentara Kanada dipermudah oleh berbagai keterangan yang diberikan kepada mereka dari pedalaman. Mereka melakukan segala sesuatu untuk menghalang-halanginya. Mereka menciptakan keadaan yang tampaknya menentukan, dengan memutuskan segala hubungan telegram dan telepon, dan merampas seluruh sepeda. Dengan demikian mereka mengira bahwa tidak akan ada keterangan yang bisa disampaikan, dan pekerjaan mata-mata gagal. Semua serdadu Jerman diberi tugas menembak mati semua orang yang membawa alat teropong tanpa memberi peringatan terlebih dahulu. Mereka bergerak pada malam hart terutama pada saat tidak ada orang yang mengetahui. Mereka memagari semua pos-pos pertahanan dengan kawat berduri. Dengan demikian, mereka mengira semua gerak-gerik mereka dapat disembunyikan. Akan tetapi ketika tentara Kanada melewati sungai Rhyn, mereka telah mengetahui keadaan yang terjadi di sungai Iysel. Dan ketika telah sampai di lysel, mereka mengetahui apa yang terjadi di Amersfoort. Jadi, keterangan-keterangan itu akhirnya dapat disampaikan juga.

Orang-orang yang ingin mencapai tujuannya selalu menghadapi banyak rintangan, akan tetapi setiap orang memiliki tenaga cadangan. Ia selalu dapat melakukan lebih banyak daripada yang disangkanya. Seperti halnya dengan seorang pemuda yang hanya mampu berenang sejauh lima puluh meter, is terpaksa berenang sejauh satu kilometer karena perahu yang ditumpanginya tenggelam di danau sejauh satu kilometer.

Oleh karena itu perlu diingat, jika Anda sedang menghadapi suatu tugas berat, jangan terlalu memikirkan prestasi Anda pada masa lalu, namun ingatlah tenaga cadangan yang Anda miliki. Jika Anda benar-benar memerlukannya, tenaga cadangan tersebut dapat dipergunakan. Namun hanya ada sedikit orang yang dapat meningkatkan tenaga dan kekuatannya secara optimal, dan keadaan ini dapat terwujud ketika dilaksanakan seorang diri. Dari suatu rapat atau kepanitiaan tidak bisa diharapkan dapat keluar tenaga atau kekuatan seperti ini. Kita tahu bahwa yang berjuang melawan penyakit anjing gila adalah Pasteur, bukan lembaga kedokteran. Sedangkan yang merencanakan produksi besar-besaran secara konsekuen adalah Ford, bukan Komisi Perancang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gerakan besar dan sistem yang hebat berkembang dari otak satu orang yang memperoleh inspirasi.

Blog Archive